Tersedianya Infrastruktur 5G Penting untuk Mewujudkan Industri 4.0

Tersedianya infrastruktur 5G, dimulai dari frekwensi radio sampai jaringannya penting untuk Indonesia dalam usaha merealisasikan dan mengakselerasi ekosistem Industri 4.0.

“Indonesia ialah negara yang paling luas yang mempunyai lebih dari 17.000 pulau, hingga benar-benar susah untuk menyambungkan semua pulau kita dengan serat optik. Untuk tangani juta-an pemakai, diperlukan frekwensi dan ongkos yang maksimal dalam meningkatkan infrastruktur,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Piranti Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail seperti dikutip dari Di antara, Selasa (19/10/2021).

Oleh karenanya, frekwensi yang diperlukan ialah pita rendah/low band agar bisa meliputi semua daerah Indonesia yang paling luas. Spektrum 2.3Ghz penting untuk memberikan dukungan operator mobile memakai infrastruktur ini, kata Ismail pada acara Komunitas Broadband Mobile Global (MBBF) 2021.

Kementerian Kominfo, lanjut Ismail, selalu mengundang support pengembang jalan keluar TIK dan aktor industri untuk selalu memperkuat komitmennya dalam ikut serta mengakselerasi visi ini, seperti yang sudah dikontribusikan oleh Huawei, Telkomsel, dan aktor industri yang lain.

“Kami sampaikan animo yang tinggi atas support dan kontributor itu,” tutur Ismail menambah.

Vice President RAN Engineering and Proyek Telkomsel, operator mobile anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Akhmad Madces, menjelaskan Telkomsel terus akan mengoptimalkan kemampuan spektrum 2,3Ghz yang dipunyai untuk memberikan dukungan pengembangan dan peningkatan service yang disokong tehnologi terkini.

Telkomsel baru saja ini memperoleh tambahan pita frekwensi 2,3Ghz, yang salah satunya pendayagunaannya akan dipakai untuk peningkatan jaringan dan service 5G di Indonesia, yang sekarang ini sudah datang di sembilan kota di Indonesia.

Telkomsel memiliki komitmen untuk selalu meluaskan lingkup jaringan dan meningkatkan service 5G secara terarah dan setahap. Telkomsel mengharap service 5G Telkomsel yang akan datang bisa menggerakkan akselerasi ekosistem Industri 4.0 buat tingkatkan keproduktifan dan efektivitas operasional di beberapa bidang industri.

“Berkaitan dengan penyelenggaraan jaringan, Telkomsel lakukan kerja-sama dengan beragam faksi, dan Huawei Indonesia sebagai salah satunya partner kami,” ucapnya.

Alex Xing, Chief Technology Officer Huawei Indonesia menjelaskan, karena kesuksesan peruntukan dan re-farming spektrum 2.3Ghz, Indonesia jadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengkomersialkan 5G pada semester pertama tahun ini.

Konektivitas 5G bukan hanya akan mendatangkan sambungan yang lebih bagus, bisa lebih cepat, semakin kuat ke warga dan rumah tangga Indonesia, tapi juga memberikan fasilitas dan percepat proses alih bentuk digital beragam industri di Tanah Air.