Bukan Mobil listrik, Tesla Akan Bangun Energy Storage System Di Indonesia

Kabar tentang Tesla Inc datang ke Indonesia sempat ramai dibahas, bahkan saat perusahaan milik Elon Musk tersebut batal berkunjung dan lebih pilih investasi di India.

Tetapi pihak pemerintah memastikan pembicaraan investasi Tesla ke Tanah Air masih berlanjut. Instansi yang dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan, yaitu Kemenkomarves menegaskan proyek yang diinginkan Tesla di Indonesia bukan untuk membangun pabrik mobil listrik.

Meski dikabarkan Tesla membangun pabrik mobil di India, bukan berarti investasi pemerintah ke Tesla sudah berakhir. Deputi Investasi & Pertambangan Kemenkomarves Septian Hario Seto menegaskan pemerintah masih berdiskusi mendalam dengan Tesla mengenai potensi investasi di Indonesia.

Ia menklarifikasi dalam webinar Future Energy Tech and Innovation Forum 2021i, pihaknya itu tidak pernah bicara soal pabrik mobil dengan mereka

BACA JUGA : Elon Musk Mengalami Kerugian, Saham Tesla Anjlok

Justru, menurutnya, Tesla kini ingin investasi di sektor Energy Storage System atau sistem penyimpanan energi. Bahkan Tesla sudah sukses membangun hal itu di Australia.

Sebgai informasi, ESS merupakan alat yang bekerja seperti ‘power bank’ yang menyimpan daya dengan skala besar hingga ratusan mega watt (MW) dan dapat sebagai stabilisator atau untuk pengganti pembangkit peaker (penopang beban puncak).

Sebelum itu, informasi mengejutkan datang dari India, Tesla disebut-sebut akan membangun pabrik mobil listrik di sana. Di waktu bersamaan, pemerintah melalui Kemenkomarves sedang melakukan hubungan dengan Tesla untuk melakukan investasi di Indonesia.

Dengan kabar itu membuat kaget dan mengisyaratkan bahwa perundingan pemerintah untuk mendapatkan investasi Tesla telah gagal. Tetapi ditegaskan pada sat itu, investasi Tesla ke Indonesia tidak dalam pembangunan pabrik mobil listrik.

BACA JUGA : Google Di tuntut Karena Pelacakan Pengguna Pada Mode Samaran

Meski begitu, Indonesia tetap mencari pabrikan kendaraan listrik lainnya untuk investasi di tanah air. Pemerintah ssedang gencar mencari dan melakukan pendekatan ke sejumlah perusahaan kendaraan listrik di dunia. Volkswagen sala satu diantaranya yang sekarang sedang didekati pemerintah.

Volkswagen sendiri adalah pabrikan otomotif yang berlokasi di Jerman. Menurut Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, kini sedang melakukan komunikasi dengan VW. Bersamaan juga dengan pendekatan yang dilakukan kepada Tesla dari Amerika Serikat dan BASF yang juga berasal dari Jerman.

Sudah ada dua produsen yang lebih dulu berinvestasi di Indonesia, diantaraya Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China mencapai US$ 5,1 miliar, dan LG Chem Ltd asal Korea Selatan mencapai US$ 9,8 miliar.

Pemerintah pun membicarakan kemudahan berusaha dan segudang insentif untuk perusahaan yang ingin berinvestasi di Indonesia.

Bahlil menjelaskan, Jadi, sekarang para investor datang ke BKPM, yang menyangkut dengan industri strategis mereka akan memeberikan diantaranya insentif fiskal, tax holiday, masterlist, dan mengurus perizinannya.